Kamis, 18 September 2014

Permintaan Hati

Waiyaya cerita ini gue alami waktu gue mau ke Plaza Asia sama pacar gue, dan kebetulan gue dapat tugas suruh bikin cerpen jadi cerita ini yang gue tulis, so check this!!

***

Suara ayam berkokok ria membangunkan gue, dengan lihai gue mengambil hape gue Sony Xperia di samping gue, lebih 8tepatnya rak buku gue, emang gue masuk tipe cowok kutu komik (soalnya gue suka baca komik, buku juga). "Jam setengah 7" kata gue sambil pergi ke ngambil handuk untuk mandi. Hanya 10 menit gue keluar langsung tanpa basa basi gue ambil baju hitam polo "pacman" gue dan berjaketkan kemeja biru kotak-kota dan pergi ke rumah pacar gue.

Sesampainya disana pacar gue keluar dengan jilbab dan tas pandanya, "lama yah ?" tanyanya sambil ngebenerin kacamatanya. Gue cuma menggelengkan kepala "Yuk" kata gue sambil nyalain motor Tiger gue, yang disusul pacar gue naik dan duduk dibelakang.

"jadi kamu say nerusin kemana ?" kata gue ke pacar gue "SMA 2 Tasik" jawabnya singkat "yah, kan SMA 1 Ciamis juga bagus, padahal sekolahnya di SMA 1 aja biar bisa bareng kesekolahnya" ucap gue yang disusul dengan cubitan di perut gue. "Bakal kangen dong aku say " ucap gue sambil menengok kebelakang, "iyah aku juga kok say, lagian ntar kita bisa sykpe-an"."iyah sih, cuma kan kebayang aja kalau kita.." pacar gue menepuk gue dari belakang yang membuat gue gak ngelanjutin kata-kata gue.

Suara derungan motor dan hiruk pikuk jalan tak terdengar bising ditelinga gue, "Aku hanya pergi tuk sementara, bukan tuk meninggalkanmu selamanya, aku pastikan kembali tulang rusuk ini ke pemiliknya" ujar pacar gue sambil menyenderkan kepalanya yang berhelm ke bahu gue. "Berjanjilah, jangan pernah tinggalin aku" ucap pacar gue. "Iya sayang, raga kita emang jauh tapi batin kita selalu dekat kok, lagian di dunia lain anak kita punya harapan untuk kita tetap bersama". "ahahaha iya kok, makannya ucapkan selalu mimpi mimpi kita, dan ucapkan selalu namaku dan nana keluargaku di nafas serta do'amu, sebab tanpa itu semua hal itu mustahil" kata pacar gue. Dan gue hanya tersenyum mendengarnya.

Ada hal yang gue pikirin, ini memanglah bukanlah mimpi, bukan juga sebuah ilusi, namun hanya sebuah permintaan hati, permintaan satu sama lain untuk berjanji, untuk tidak pernah mengkhianati, yang berujung melangkah pergi, ingatlah selalu kita punya misi, untuk hidup dalam sebuah ikatan suci, sebuah ikatan dimana tanpa rasa iri, benci, dan dengki, sebuah ikatan yang hanya ada satu perasaan murni, yaitu perasaan untuk saling memahami, menyangi, mengasihi, mencintai, dan menjaga pemilik hati satu sama lain sampai hari akhir, sampai salah satu kita pergi, pergi untuk menghadap sang ilahi.

***

Dari cerpen ini membuktikan kalau gue gak main-main dalam berhubungan, setidaknya gue merasa nyaman bersama pacar gue sekarang, memang kedepannya gak ada satupun yang tau akan kehidupan masing-masing tapi dengan berdo'a dan berupaya, kita melakukan usaha untuk mencoba mempertahankan semua ini.

Teruntuk bidadari cantik yang sholehah, Annisa Firda Sukmana
*nyalain lagu Pasto - Aku pasti Kembali*
#P.S. gue kasih juga screenshot kita lagi skype-an

Selasa, 09 September 2014

Dari aku aja, Kak

Waiyaya!

Oke sebelumnya gue pernah posting tentang "Buah Sayur yang Berbahaya" yang dimana itu nyeritain gue pinjem buku ke perpustakaan daerah (yang belom tau gue saranin ikutin kata hati kalian, kalau emang pengen tau baca aja, kalau enggak juga baca aja dapat ilmu soal buah dan sayur). Kali ini gue post kebalikan dari cerita itu, yaitu : ngembaliin tuh buku.

Ceritanya, gue waktu itu senin tanggal 8 september melakukan pengembalian buku yang gue pinjem (kenapa melakukan? Sebab niat gue ngembaliin tuh buku tanggal 1 september tapi gak kesampean)
Dan bagusnya lagi saat gue liat tanggal pengembalian buku ternyata tanggal 1 september. It's so damn!

Dengan berat hati dan berat teramat berat di dompet gue siap-siap akan denda (1 minggu) yang gue langgar (tanpa disengaja). Gue sampe di parkiran, kunci setang motor gue. Masuk. Keluar lagi. Kenapa ? Lupa helm belom di copot, gak logis kan masuk perpustakaan dengan kepala-pake-helm. Oke gue copot helm. Masuk ke perpustakaan. Simpen tas didalam loker nomor 51, perlu kalian ketahui semua loker di perpustakaan ini memiliki sifat yang sama semua (gak pake kunci alias ilang semua), jadi sebelum gue masuk ke ruang baca, gue cek lagi perlengkapan penting yang penting, seperti kartu perpustakaan, dompet, kunci motor, dan hape. Persiapan lengkap. Gue masuk ke ruang baca. Sesaat sebelum masuk gue kembali ke loker, alasannya satu : Duit gue cuma 7rb, sumpah gue bingung, kenapa ? Gue cuma ada 7rb dan gue dendam 7 hari, (kebetulan gue pinjem 2 buku). Oke kalau 1 buku fine ini dua buku..? Kalau misal 1 buku denda 1rb/hari berarti 2x7 = 14rb, lah gue bawa 7rb.

Sebelum gue makin gak jelas gue tepis rasa khawatir gue, toh yang gue tau di hari pas gue pinjem yang ngelayanin gue mahasiswa PKL (layananin yang dimaksud gue adalah menulis buku yang gue pinjem, jangan ngeres lu pada!) jadi dengan rasa PeDe! + khawatir yang teramat sangat (takut kurang duit) gue masuk ke ruang baca, dan gue disambut sama cekikikan 3 orang cewek mahasiswa yang PKL yang biasa ngelayanin gue (sekali lagi gue mengklarifikasi, layananin yang dimaksud gue disini adalah menulis buku yang gue pinjem), cuma beda orang sama yang dulu waktu gue pinjem (BUKUnya) gantian kali yah, gue kurang tau!

Perlahan tapi pasti gue ketik nomor ID anggota gue di Komputer kehadiran lalu menghadap ke anak-anak yang lagi cekikikan, seseorang ngehampiri gue :

A : "ngembaliin buku yah kak ?"
G : *bukan mo beli nasi goreng* "iyah"
Gue kasih tuh bukunya, dengan muka yang agak stay cool dan jaga imez bahwa gue anaknya kutu buku gue dan langganan ke perpustakaan gue liat sekililing dan yang ada cuma 4 orang (iyah gue ama 3 orang yanh lagi PKL) pantes mereka cekikikan, orang sepi!
Balik lagi dengan wajah gue yang aduhai dan kekutubukaan, niatnya emang biar tuh anak-anak PKL tau bahwa gue sering ke perpustakaan tapi emang mungkin gak kemukaan dia negur gue

A: "kak kartunya ?"
G: "kartu ?"
A: "iyah kartu anggota"
Buset baru nyadar gue kagak ngasih kartunya, dan bagusnya lagi kartunya masih di dompet, yang otomatis niat pengen nunjukin gue sering kesini, malah nunjukin gue yang baru pertama kali pinjem buku.
G: "oh iah bentar yah.."
Gue ambil kartu dan ngasihin kedia, nunggu proses akan harga denda yang akan gue terima dan dia nyerahin kartunya ke gue lalu ngomong

A: "kak, kaka denda 7 hari yah ?"
G: "iyah .."
A: "ok jadi semuanya Rp3700"
G: *ciyus lo ?* "berapa ?"
A: "Rp3700"
G: *keajaiban sedang berpihak ke gue* "ohh ok"
Gue keluarin uang 5 rb,

A: "yah kak, gak ada kembaliannya"
G: *gak papa sisanya buat nge-rok temen lo* "yah aku juga gak ada uang kecil..?"
A: "yah ada gak gitu 2rb/3rb gitu.."
G: "ada juga 2rb.."
Gue keluarin dong uang rb-nya
A: "yaudah deh gak papa, sisanya dari aku aja"
G: "serius ?"
A: "iyahh gak papa"
G: "yaudah makasih yah"

Gue ambil kartu anggota gue dan keluar ngambil tas dan pulang ke rumah, lucu juga denda yang harusnya 3700 jadi 2rb, sisanya ditanggung sama PKL, gue tau sih, kayanya tuh PKL bukan orang sunda, soalnya ngomongnya indo banget (sampe gue yang biasanha ngobrol aing maneh sia jadi aku), dari hal itu gue ambil kesimpulan demi sebuah keinginan, yang anak pkl mungkin pengen cepet lulus, dan dapet gelar sarjana, mereka berkorban baik dalam segi uang dan mental di bukan kampung halaman mereka.

Selasa, 02 September 2014

Buah Sayur yang Berbahaya

Waiyaya!
Beberapa saat yang lalu gue masuk perpustakaan daerah Ciamis, alasannya gue mau nyari buku yang ada hubungannya ama perkecambahan kacang hijau, gua cari-cari yang ketemu malah buku diantaranya : "Bagaimana membuat baju dengan corel" "Cara Singkat jadi seorang Animator" "Edit Photo dengan Photoshop" sampai "Cara cepat bertemu Tuhan". Agak extreme juga dengan judul "Cara Cepat Bertemu Tuhan", mungkin saat itu gua agak kelamaan ngisep lem aibon atau emang mungkin gua salah baca entahlah, gue gak peduli itu.

Kembali ke niat gue nyari buku demi mahakarya gue untuk pelajaran biologi, dengan sabar, tekun, ulet dan kupu-kupu gue pilih biji-per-biji buku yang ter ekspose keseksiannya (kebanyakan covernya udah kagak ada jadi pada bugil tuh buku semua), yang akhirnya pada rak "Pertanian" yang gue hitung-hitung ada sekitar 600 buku, bagaimana cara gus ngitung ? Gampang panjang rak = 2 m (200 cm) sedangkan buku baris pertama tebalnya 2 cm buku baris ke 2 tebalnya 1,5 cm dan baris ke 3 tebalnya 3 cm maka total (200:2)+(200:1,5)+(200:3)=600
Salah penjumlahan ? Oke gue tau gue salah cuma gue males pake kalkukator jadi udah 600 aja.

Kembali ke awal, selama 10 menit gue kagak nemu apa yang gue perlukan. Karena gue dah terlanjur masuk dan gak mungkin gue keluar tanpa buku akhirnya gue ambil buku yang gue pikir menarik (bukan kaya tambang menarik), yaitu buku berjudul yang sama dengan postingan ini karya : Ir. J. Haryadi, buku ini nyeritain segala fakta akan buah yang berbahaya, so sebagai blogger yang baik hati gue posting fakta sebagian yang gue baca dari buku itu diantaranya :

1.Apel dapat menganggu kesehatan gigi karena apel mengandung gula yang sebandinh dengan 4 sendok teh gula pasir.

2. Leci mengandung gas beracun yang berbahaya yang bersumber pada daun dan bibit atau bijinya, apabila biji ceri dikunyah, digigit bahkan rusak sedikit maka biji akan memproduksi asam prussic (Sianida Hidrogen).

3. Anggur memiliki kulit tipis dan lunak oleh karenanya banyak kandungan pestisida terdapat dalam kandungan anggur.

4. Singkong yang mentah dan setengah matang bila dimakan akan merubah zat racunnya menjadi hidrogen sianida

5. Tomat berwarna hijau (muda) mengandung zat Citropin dan Solanin dari golongan Glycoalkaloid yang mengandung racun

6. Buah avokad mengandung zat beracun disebut Persin, yang bisa membuat yang mengkonsumsinya muntah, diare, gangguan pencernaan dan pernafasan.

7. Buah Srikaya dapat membahayakan ibu hamil dan janin dalam perutnya.

8.Rambutan berbahaya untuk penderita diabetes.

*Last
Buat orang yang galau, JOMBLO akut, JOMBLO Genetis, JOMBLO Ngenes, baru JOMBLO, sering sering makan coklat karena, senyawa anandamide, yang dapat mengaktifkan reseptor otak, sehingga menimbulkan efek bahagia.