Jumat, 25 Mei 2012

Tom and Jerry Vs. Crayon Shincan

Lo tau semua kan kartun Tom and Jerry, dimana seorang Kucing bernama Tom, dan Tikus bernama Jerry
Dimana mereka saling berkelahi satu sama lain, dan sampai kiamat katanya belum berakhir. (Contoh pasangan

yang patut di contoh). Dan Selain Tom and Jerry, ada tokoh yang sesuai Judul yaitu Crayon Shincan. Yup,
Seorang anak TK yang selalu berbuat aneh dikehidupannya yang membuat ibunya jengkel. Lo tau kan, sebagian orang menyangka, Kartun Crayon Shincan itu sangat-lah tidak mendidik moral anak ?

Apa lagi di kalangan orang tua, mereka berpikir, Shincan itu anak yang sangat salah, bayangkan setiap hari Shincan selalu memamerkan "titit" nya sendiri. Dan itu bisa berpengaruh terhadap anak-anak yang nanti akan ikut Memamerkan, "Titit - titit" mereka. (Naudubilah)

Tapi, menurut gue, ibu-ibu itu salah.

Kenapa ?

Seharusnya "Tom and Jerry- lah" yang tidak mendidik pendidikan anak mengapa coba liat 3 perbandingan menurut gue :

  • Yang Pertama
sisi lain Tom and Jerry mereka "Telanjang Bulat" sekali lagi "TELANJANG BULAT" itu ngebuat anakShincan itu Pakai Pakian, itu mendidi agar anak-anak untuk selalu menggunakan "P-A-K-A-I-A-N", tapi di untuk berusaha membuka pakian mereka. (Dengan Begitu sisi positif didapatkan oleh Crayon Shincan)

  • Yang Kedua
Kalo Crayon Shincan sering mamerin "Tititnya sendiri" tapi, Tom and Jerry sering  :
  1.  Mukul-mukul pantat punya orang laen (Jerry memukul pantat Tom yang sedang terjepit)
  2.  Cium-ciuman di muka umum (Jerry mencium Pacar Tom)
  3.  Menggunakan alat orang Lain (Tom menggunakan pedang majikannya untuk membunuh Jerry)
Dengan Begitu Tom and Jerry mengajarkan ke-3 hal tersebut kepada anak-anak bukankah itu berbahaya ?

  • Yang Ketiga
Shincan sering mengajarkan untuk :
  1. Membereskan mainannya sendiri
  2. Membantu orang tuanya
  3. Mengasuh himawari (Adeknya)
  4. Mandiin shiro (Anjingnya)
  5. Belajar
Sedangkan Tom And Jerry di beri julukan sebagai "Kartun Ter-Sadis sepanjang Sejarah" coba lo liat :
  1. Saling Tembak menembak (Pakai Pistol, Shotgan, Meriam)
  2. Saling Tebas menebas (Pedang)
  3. Saling Pukul- me-mukul
  4. Saling "Praktek" Membunuh satu sama lain
  5. Saling Meracuni (Ketika Jerry memberi ramuan terhadap susu Tom)
  6. Saling Menggunakan Jebakan (Ketika Tom menggunakan penjepit Tikus)
  7. Saling Tabrak menabrak
  8. Pernah mencoba bunuh diri
  9. Sering di lempar-melempar (Ketika musim salju, Tom pernah melempar Jerry ke tumpukan Salju)
  10. Dan Lain-lainnya
Dengan begitu bukankah Tom and Jerry lebih tidak mendidik daripada Crayon Shincan ?

Sabtu, 12 Mei 2012

Kata-Kata

Seorang Pengarang berasal dari Inggris George Orwell yang lahir pada tahun 1903 dan wafat pada tahun 1950, ia pernah berkata "If minds can be corrupted of words, words can be corrupted your minds" (Jika kau pikir pikiran bisa mengkorupsi perkataan maka perkaatan pun bisa mengkorupsi pikiran).


Yang dimaksud disini adalah, "Perkataan bisa menghubah kehidupan, dan pemikiran kita" salah satunya "Kata-kata Mutiara"


Yap, perkataan-perkataan itum biasanya mempengaruhi pemikiran kita semua, dan didunia ini banyak sekali kata-kata yang bisa mempengaruhi pemikiran kita. Dan sering kita artikan maksud dari perkataan itu semua. 
Contohnya dibawah ini




Edward Simmons (1852 - 1931, Psikater, Amerika Serikat)


Gagal adalah dimana kita mengerjakan sesuatu yang hampir benar, sedangkan Sukses adalah dimana kita mengerjakan sesuatu yang sudah benar.
(Artinya, jika anda Gagal suatu hal, jangan sedih sebab anda sudah hampir benar, dan bakitlah, dan ketika anda merasa lelah karena gagal, perhatikan bayi yang sedang berlatih berjalan, mereka sering terjatuh tetapi mereka tidak pernah menyerah, apakah anda tidak malu ?)




Banyak kata-kata yang sering membuat kita bangkit kembali dan terkadang kita menjadi berpikir positif dan sering berkata "Oh iyaya,..." "Hmm bener juga..." dan lain-lain, dan karena itulah mengapa kita harus berpikir apa yang harus kita lakukan.


Tetapi, kata-kata yang sama itu bisa kita buat berdasarkan pemikiran kita, dan pengalaman diri kita sendiri dan biasanya jika perkataan diri kita sendiri sering membuat kita bisa berbalik 180 derajat. So, jika lo semua menciptakan kata-kata mutiara sendiri, dan lo pikirkan, maka itu akan menjadi yang terbaik dalam hal perkataan. dan Terakhir dari gue yang mungkin bisa juga lo aplikasikan kehidupan lo sendiri


"be yourself, because the power can you get if you would to be yourself" ---Maulana Ashadi---

Marah ?

Marah ? waw, siapa yang lagi marahan sama pacarnya, atau pasangannya ?

Siapa sih yang gak kenal sama marah ? biasanya yah ujung-ujungnya break atau putus. Dan biasanya juga kita memandang marah itu sebagai suatu hal yang negatif, ya hampir semua hal yang berbau hal negatif biasanya kita benci, So simplenya kita menganggap marah adalah kata yang bersifat negatif.

Tapi, yang selamanya kita pandang, tidak semuanya benar. Marah juga ada hal positifnya, antara lain

  • nge-buat kita lebih mengerti satu sama lain
  • makin sayang satu sama lain
  • makin ngerti bahwa kita gak boleh ngelakuin hal yang sama agar gak nyakitin si doi
Dan juga mening lo semua baca nih ceritanya yang ini. . . :

"Seorang anak terlantar berjalan, di tengah malam sepi dan turun hujan, dia memegang boneka kusut dan usangnya yang diberikan oleh sang kakaknya. Ia terus berjalan-berjalan-dan berjalan dengan wajah sedih memegang bonekanya. Ketika melewati rumah megah dan mewah, ia melihat sepasang anak muda di balkon lantai dua sedang bertengkar, ia tersenyum. Sang pria yang melihatnya berteriak 'Hei, anak kecil, mengapa kau tersenyum ditengah kami bertengkar, tidak cukup umur kau  mendengar pertengkaran kami!' seru si pria yang membentak. sang anak menjawab dengan bersedih "Mengapa engkau begitu marahnya terhadap pasanganmu wahai kakak, bukankah pertengkaran juga termasuk anugrah yang diberikan oleh-Nya" jawabnya dengan lembut. "Apanya yang anugrah ?" tanya sang pria yang terlihat bingung. Dengan wajah bersedih sang anak menjawab "Kakak, beruntung masih bisa bertengkar, sedangkan aku orang yang tak memiliki siapa-siapa, ayah ibuku telah wafat ketika aku kecil, begitu pula kedua kakakku, aku hanya sebatang kara,yang hidup di Ibu kota yang begitu kejam terhadap aku, aku dijauhi oleh teman-teman, mereka semua membenciku, semua orang menjauhi diriku, untuk berbicara saja aku sulit apalagi bertengkar dengan siapa aku bertengkar ?" Tanya sang anak kecil yang begitu mengejutkan sang pria, "Sedangkan kaka, masih bisa bertengkar, aku sangat bersyukur tapi kaka tidak mensyukurinya ?", Tanya sang anak itu kembali, sambil menangis mengguyuri pipinya. Sang pria tertegun sendirinya, dan tak sadar ikut menangis dan menyesali apa yang telah ia lakukan"


Dan mungkin setelah lo semua baca cerita diatas, gue harap lo sama pasangan lo, bisa makin ngerti deh, dan seperti biasa yang ingin gue katakan

"Tuhan selalu memberi Kenikmatan bagi kita, tetapi kita selalu menghiraukan dan jarang mensyukuri nikmatnya" --- Maulana Ashadi ---

Rabu, 09 Mei 2012

Kehadiran Buah Hati


Memang, nih judul, kurang “Sreg” di kalangan remaja, tapi setidaknya kita juga akan menuju kedewasaan dan akan menantikan kehadiran buah hati kita yang kita cintai, dan kita harapkan menjadi anak yang baik, sholeh/sholehah, ta’at terhadap agama, dan berbakti kepada orang tua, setidaknya seperti itu.

Seperti kita lihat, kakak kita yang menikah, tetangga, paman atau bibi kita yang menikah selalu berdo’a yang salah satunya “Meminta momongan”. Dan ketika lahir, banyak orang yang bahagia, menangis terharu, dan yang paling gue sering lihat adalah, “Banyak ibu-ibu yang bergiliran menggendong bayi” gak tau apa maksudnya, gak tau kepengen punya bayi lagii *ups* gak tau apalah bukan urusan gue. Yang jelas gue sering lihat seperti itu.

Okeh, gue akan ngebahas mengapa gue nge-post karya ini dengan judul diatas yang notabene kita itu masih remaja, masih jauh dari yang namanya Bayi. Why ?, karena di Indonesia sekarang sedang “Musim-musimnya” kasus Bayi yang Dibuang. Yang ngebuangnya siapa ? Ya itulah permasalahnya, pelakunya kebanyakan adalah “Kita para remaja”

Remaja itu masa yang paling apa yah namanya ? pokonya segala pasti pengen di coba, mulai dari ngerokok, mabok minum-minuman, dan lain-lain. Dan kalau kita salah, kita terus akan menuju hal yang negatif.
Kebanyakan para pelakunya remaja, yang hamil di luar nikah, atau nikah dalam usia belum matang. Bahkan ada yang tega membunuh anaknya sendiri atau di gugurkan ?! alasannya kenapa banyak yang dibunuh atau  di gugurkan atau di buang antara lain :
·      
  • Karena pusing liat anaknya nangis mulu minta makan
  • Belum siap menjadi seorang ibu rumah tangga (Mikirnya maen mulu sama temennya)
  • EGP orangnya, anak minta makan di diemin
  • Malu karena punya anak di luar nikah       
Yang gue permasalahkan Kenapa remaja Indonesia tuh gak ngisi waktu dengan baik coba ? Mereka malah maen sama lawan jenisnya berduaan, terus hamil diluar nikah dan si cowok gak tanggung jawab, pergi ninggalin ceweknya, ceweknya menderita terus ngugurin tuh janinnya.

Dan yang paling gue gak ngerti dari tahun-ke-tahun :         
  •        Tahun 2010 berkisar 104 kasus pembuangan bayi atau anak di Indonesia
  •        Tahun 2011 berkisar 168 kasus pembuangan bayi atau anak di Indonesia
  •        Tahun 2012 berkisar 67 kasus pembuangan bayi atau anak di Indonesia
  •        Tahun 2012 berkisar 26 kasus pembuangan bayi yang ditemukan mati
  •        Tahun 2012 berkisar 51 kasus pembuangan bayi yang ditemukan masih hidup

Dari tahun ke tahun kasus meningkat (contohnya tahun 2010 – 2011), itu menandakan bahwa remaja di Indonesia masih tergolong belum cukup mapan dalam hal berpikir, seharusnya kita para remaja harus berpikir 3x minimalnya dalam menyangkut suatu hal.

Kita kebanyakan langsung menjawab “Ayo” atau “Okeh” tanpa memikirkan apa penyebabnya dari sifat negatif dan positifnya. Dan setelah kita menimbang-nimbang baru kita pilih, bagaimana kita menanggapinya ? Apakah “Yes” atau “No” apakah “Setuju” atau “Tidak” dengan begitu, kita sudah bisa memilah mana yang baik dan pintar, dan gue harap dengan begini, kita para remaja bisa mencegah hal yang tidak kita inginkan. Dan pesan dari gue sendiri :

Pikirkan apa yang akan kau lakukan sebanyak 3x, dan pikirkan apa yang akan kau katakana sebanyak” --- Maulana Ashadi --- 

Selasa, 08 Mei 2012

Cita-cita


Waiyaya!
Sebelum lo baca seterusnya gue pengen nanya :
1.      Cita-cita lo waktu TK apa ?
2.      Cita-Cita lo waktu SD apa ?
3.      Cita-cita lo waktu SMP apa ?
4.      Cita-cita lo waktu SMA apa ?
5.      Cita-cita lo Sekarang apa ?
Kalau gue dari zaman-ke-zaman, gue sering sekali ganti-ganti Cita-cita. TK gue kepengen jadi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), gak  tau kenapa gue pengen jadi ABRI, yang jelas waktu TK ABRI itu keren banget. Coba lo bayang, pake Senjata AK-47, pake Kevlar-Armor (Pelindung Peluru), Helmet (Yang jelas bukan GM, atau Berstandar SNI), Bawa Pistol Hawk (Ketauan gue copast dari Counter-Strike), bawa Smoke Granat, Flashbang, Defuse Kit. Badan Tegap, berbidang. (Keren kan ?!). Tapi gue baru sadar, ABRI itu harus siap Mati, dan gue gak-siap-untuk-mati. So, gue ganti tuh cita-cita.
Waktu SD gue kepengen jadi, Guru. Yap, pekerjaan yang sangat mulia dan terpuji, bahkan disebut “Pahlawan Tanpa Jasa”. Tapi, semenjak gue tau ternyata eh ternyata, ada kabar burung (Entah burung apa yang jelas (Mungkin) bukan burung pa RW). Ada guru yang dibunuh ketika lagi ngambil uang di bank. Karena waktu SD gue emang (Teramat) (dan sangat teramat) Bego, gue takut dan gak mao jadi guru.
Waktu SMP (atau sekarang) gue kepengen jadi Arsitektur, alasannya simple, gue suka ama interior design, dan gue hobby nge-gambar, jadi gue pilih Artsitektur, tapi setelah gue pikir-pikir niat itu gue urungkan setelah gue tau. Kebanyakan mayoritas masyarakat lebih membangun rumah (baca : surga dunia) oleh sendirinya (TANPA KONSULTASI DENGAN ARSITEKTUR) itu jelas ancaman yang berarti Job buat gue tidak menentu, dan penghasilan sesuai dengan “Nama” kita (maksudnya peringkat, ke terkenalan di muka umum , dll). Makannya gue gak terlalu kepengen jadi Arsitektur
Waktu gue kelas 3 SMP (atau kelas 9) yang menuju SMA, gue berpikir untuk menjadi seorang Dokter. Alasannya juga sih simple, karena keluarga gue hampir semuanya berbau medis, ibu gue perawat, kakak gue ngambil jurusan Analis Kesehatan. Dan juga emang gue lumayan tertarik dengan ilmu medis.
Dan ketika gue sedang ngetik nih postingan buat gue post di blog gue, yang gue pikir adalah, “Setelah gue besar, gue punya cita-cita terus gue nikah, gue punya anak, terus gue pasti ada kata pensiun, terus apakah gue akan berhenti dalam hal Ber-cita-cita ?”
Kita suatu saat akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan (contohnya gue yang rencana jadi dokter, dan kesampe-an) terus, kalo udah jadi dokter apa kita tidak akan bercita-cita kembali ? Dan apa hanya sampai disana cita-cita kita yang kita perjuangkan sejak lahir ? Mulai dari kita bersekolah, mendapat nilai, pujian celaan, semuanya dan berhenti dengan seketika ?
Dari sana gue mulai berpikir, menelaah sekeliling gue, gue lihat camera digital, yang ada disamping gue, gue liat kado yang gue belikan untuk pacar gue, gue lihat jam tangan Rolex Gold yang sekarang gue pakai, gue liat pepohonan di luar kelas gue, dan saat itu gue penjamkan mata, menghirup oksigen yang bebas berterbangan yang gratis gue isap, gue rasakan apa yang ada di hati. Dan gue simpulkan.
Cita-cita kita memanglah banyak tetapi, di akhir kehidupan kita, kita bercita-cita menjadi yang terbaik bagi keluarga kita” --- Maulana Ashadi ---

Jalan ?! That's My Work Place


Korupsi ? Siapa yang gak kenal dengan Tikus yang palik unique di dunia, biasanya tikus telanjang , ini pake kemeja berjas and pake dasi. Biasanya hobi makan keju sekarang hobi makan Fullus. Biasa ditemukan di tempat kotor, yang ini tinggal di Gedung-gedung ber-AC.

Yang dimaksud Korupsi adalah dimana orang (baca : Tikus berdasi yang meraja lela) yang menggunakan uang Negara demi kepentingan sendiri. Banyak sekali kasus tentang Korupsi, mungkin kelak, Indonesia punya budaya baru yaitu “Korupsi” (dan gue berharap Malaysi cepet-cepet mengambil atau mengklaim budaya yang satu ini, terus lapor ke Unesco agar di paten-kan menjadi budaya Malasyia) (atau kalau gak ada yang nge-klaim gue mau minta agar jin “Jarum 76” ngilangi kasus Korupsi).

Terus, title diatas itu apa maksudnya ? Title yang artinya “Jalan ? Itu adalah Tempat Kerjaku”. Ditengah Kasus yang menggunakan uang Negara agar mencukupi kehidupan mereka, ada sebagian orang yang berusaha di Jalanan, mencari secarik uang dengan jerih payah mereka. Yup, waktu perjalan gue ke bandung di jalan daerah buah batu, dimana mereka berusaha dari kendaraan menuju kendaraan berusaha mendapatkan uang walau hanya Rp 1.000,-
Gue lihat antara lain :
  •          Sejenis Penari Jaipongan
  •          Penjual Koran
  •          Penjual Peta (Khusus Bandung)
  •          Banci

Kita Mulai . . .
      
  1.      Sejenis Penari Jaipongan

Gue lihat itu seorang cewek berumur 12 tahun dengan seorang, lelaki dewasa (Kayaknya ayahnya deh), dimana si ayah bawa-bawa Loadspeakers atau Salon, terus tuh si cewek nari-nari jaipong. Mereka berusaha dengan cara menghibur dengan tarian-tarian daerah.



   2.        Penjual Koran

Koran-koran.. pak korannya pak”. Ketika gue denger kenapa kebanyakan penjual Koran manggilnya “Bapak” atau “Pak” bukan “Ibu” atau “Bu” (Balik ke persoalan). Biasanya yang gue lihat banyak supir-supir Truk yang sering beli ini dengan harga relative murah, berkisar Rp 1.000,- Koran bagai teman saat anda terjebak “M-A-C-E-T”. Para penjual Koran mereka berusaha keras walau hanya mendapat Rp 1.000,- mereka tetep, tabah menjalani hidup.
3
        3.        Penjual Peta (Khusus Bandung)

“Bagai menemukan Oasis di padang Pasir” itu pendapat gue tentang penjual Koran. Mereka bagai Cahaya dari kegelapan karena (Anjrett gue Nyasar di bandung) terbayang seorang remaja jika sedang pacaran hendak “Nice Dinner”
       
     Cowok             : Yang kayanya kita nyasar deh 
     
     Cewek             : Gimana dong ? udah sore nihh ?
     
     Cowok             : Aku gak tau yang ? *Panik-panik*
            
     Cewek             : Gimana dong ? *Kaya naek hysteria padam listrik*

     Penjua Peta      : Tenang bak, Peta ini akan membantu anda Versi 2012 Karya pelukis terkenal  

                              Pablo Piccaso.

Dan akhirnya mereka bisa “Have a Nice Dinner”. Dan karena itu banyak penjual peta bandung, yahh walau tidak terlalu mahal, setidaknya bisa untuk satu hari
4.      
     4.          Banci

Mereka Cowok, dandan kaya Cewek. (Oh my God) entah apa yang ngebuat mereka berpikir tapi daripada seorang Korupsi gue lebih berpikir Banci lebih murni mendapatkan uangnya. Mereka berusaha dengan nyanyi “Aku tak mau walau a~ku tak mau” (Kalo lo protes soal lagu yang jelas gue bukan termasuk banci). Yah, walau kenapa juga mereka bukan jadi seorang pengamen atau sejenisnya (yang berpakaian selayaknya dengan kelamin).

Mereka semua berkerja semampu mereka, menghasilkan uang dengan jerih payah dan keringat mereka (walau banci salah dalam prossesing) tetapi mereka semua berhasil berperilaku jujur, mereka mendapatkan uang bukan dari uang negara, mereka hanya menghibur orang lain, mereka berusaha dengan keringat jerih payah sendiri, tidak seperti koruptor dengan bebas dia menggunakan uang Negara, mereka rela menyita waktu bermain mereka hanya untuk mendapatkan uang, tidak seperti Koruptor mereka memiliki waktu yang banyak.

Mereka pintar menggunakan kemampuan, mereka tau bahwa kalau mencuri memang bisa membuat mereka bahagia hidup di dunia tapi mereka tau bahwa itu adalah hal yang keji, berbeda dengan koruptor, kebanyakn lulusan D-III, S1, S2, dst. Tapi mereka salah dalam menggunakan kepintarannya, dan kenapa mereka (pekerja-jalanan) tidak bisa berbuat mencuri, karena mereka merasakan, apa yang tidak kita rasakan. Hidup dijalanan itu sulit mencari secarik uang itu sulit, dan yang paling gue pikir adalah…

Kenapa kita sering menganggap bahwa mereka (pekerja-jalanan) adalah orang yang malas berusaha ? --- Maulana Ashadi ---

Kamis, 03 Mei 2012

Selingkuh Hati

Waiyaya!

Kali ini gue akan ngebahas tentang perselingkuhan antara Pasangan, Waiyaya, dimana selingkuh itu (katanya) senang, dan katanya enggak. Senangnya kenapa, gue kagak tau, soalnya gue belum ngerasain namanya selingkuh. Dan kalo katannya selingkuh enggak senang juga, mungkin karena dia nyesel kali yeh. Tapi yang jelas tentang perasaan selingkuh itu ada dua yaitu posisi kanan (atau gue sering bilang seneng, baik, bahagia) dan posisi kiri (atau gue bilang sedih, kecewa, nyesel)

Okeh, gue mulai

Selingkuh memiliki pengertian (yang menurut gue) “Dimana seseorang sedang mengalami rasa suka kembali kepada lawan jenisnya (atau sesame jenisnya) padahal dia sudah memiliki kekasih sebelumnya” (Intinya dia udah punya pacar, terus pacaran lagi).

Nah, kebanyakn orang Cuma tau selingkuh Cuma kayak diatas, kita sebut aja itu adalah selingkuh “Fisik”, dan sebenarnya kebanyakan orang sering melakukan Selingkuh “Hati”. Apa itu selingkuh hati ?
Selingkuh hati adalah dimana seseorang merasa bimbang harus memilih yang mana antara 2 orang yang ia sukai dan itu terjadi karena kebutuhan dirinya tidak terpenuhi oleh salah satu orang yang ia sukai dan dipenuhi oleh yang lainnya. Gak ngerti yah ? jadi gini intinya, Kita sebut aja si “Budi”.

Budi punya pacar namanya Ani, nah si budi itu memiliki 5keinginan yang diberikan oleh si Ani (contohnya, kasih sayang, perhatian ,rasa cinta ,rasa mengasihi, dan rasa memberi) tetapi si Ani hanya dapat memberikan hanya 4 yaitu “Kasih sayang, mencintai, rasa memberi, dan mengasihi) dan ternyata sahabatnya sebut aja dia namanya Gisel, dapat memenuhi keinginan si Budi yang satu yaitu “Rasa perhatiannya” maka dalam segi perbandingan Ani : Gisel adalah 4:1.

Dan dari awal mula selingkuh hati tersebutlah faktro terjadinya selingkuh fisik, apalagi sekarang jaman modern dimana, ada facebook dan saya berpikir (maaf) bahwa facebook juga mendukung adanya selingkuh hati.

By The Way, ngomong-ngomong soal Selingkuh. Sebenarnya menurut gue yang pandangan gue remaja + belom ngenal yang namanya selingkuh menurut gue 75% Selingkuh akan membawa pengaruh Negatif terhadap kita. Mengapa ? satu kata dari Gue : “K-A-R-M-A

Yaa, mengapa bisa sampai mencapai 75% berpengaruh terhadap negatif ? Coba kalian pikir, seseorang bernama “X” memiliki pacar bernama “Y”  dia selingkuh sama Si “S” dan akhirnya si “Y” tersakiti dan akhirnya memutuskan untuk End bersama si “X” dan si “X” pacaran sama si “S”, “X” cinta banget sama “S” terus siapa tau si “S” selingkuh ? dan perasaan si “X” akan sama, sama si “Y” ketika mengetahui pacarnya selingkuh.

Makannya karena itu gue pikir 75% berpengaruh kea rah negatif. Akhir kata aje gue pengen nulis 

Apapun yang akan kau lakukan, maka itulah yang akan engkau rasakan” –Maulana Ashadi--

Remaja, Cinta, dan Galau


Waiyaya!

Mungkin emang gue bukan orang pengamat soal remaja, tapi gue sendiri juga seorang remaja, dan mungkin yang namanya remaja sedang “Memantaskan” diri dengan “Cinta”, Yepz, siapa sih yang gak kenal sama namanya “Cinta”

Mungkin memang banyak pengertian akan cinta, bukan hanya ratusan, bahkan bisa mencapai ribuan, mengapa ? Sebab kebanyakan orang memiliki beda pengertian, tapi memiliki satu makna, makannya menurut gue mungkin Cinta adalah “Suatu hal yang diberikan oleh Tuhan YME yang identik dengan rasa menyukai lawan jenisnya, (tapi terkadang juga kepada sesama jenisnya)

Nah, karena Cinta identik dengan menyukai lawan jenisnya (dan sesamanya) maka, ada hubungannya 
dengan “Pacar” atau “Kekasih”. Dan biasanya Pacar itu selalu menjadi “Number One” disegala apapun, (bangun tidur inget pacar, sebelum tidur inget pacar, sebelum makan inget pacar udah makan belom, waktu pergi keluar kota inget pacar pengen dikasih oleh-oleh apa, waktu mau pup juga inget pacar, udah pup belom dia)

Balik lagi ke soal pacar, dan kebanyakan pada saat remaja itu sering mengenal “Putus”, benar, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, dan sayangnya kita gak tau apa yang akan terjadi di menit kemudian, apakah kita akan diputuskan, atau kita akan diduakan oleh sang pacar ?

Tapi, ingatlah sobat, sebenarnya kita masih berada dalam lautan Cinta, dimana kita sedang mencari pulau-pulau yang baik untuk kita tinggali, dan ketika kita tidak nyaman maka kita akan mencari kembali, mencari, mencari dan mencari sampai kita mendapatkan pulau yang kita dambakan.

Dan keterangan (atau kriteria) seseorang selalu berbeda, kadang ada yang orang yang pengen kekasihnya pake Mobil Sport (Ferrari GT) pengen ganteng (yang sering di plesentin jadi “Ganguang Telinga”) pengen yang Kaya (Coba kaya apa ? Monyet ?) pengen yang Pinter, dan maka orang yang dimaksud di atas adalah “KI JOKO BODO” (Bener gak ? Dia punya Mobil Sport, Ganteng orangnya, dia Kaya, dan satu yang penting dia Orang Pinter) *buat lo yang kepengen punya pacar kriteria diatas segera hubungi Ki Joko Bodo di Kontak Jodoh*

Dan banyak orang yang putus dan mereka ada yang menanggapinya dengan Sedih, Menangis, EGP (Emang Gue Pikirin), Watados (Wajah Tanpa Dosa), Bahagia (soalnya bisa lepas dari ancaman Azab Setan Jahanam) ada yang Merenung diem (Putus langsung Amnesia) ada yang “Nge-Galau”.

Yaa, itulah hubungan seorang Remaja, dengan Pacar, dan Galau, tapi kalau kita (Remaja) Nge-galau itu benar, sebab menurut Bapak Mario Teguh “Galau itu proses menuju kedewasaan” jadi intinya yang sedang galau itu sedang menuju ke dewasaan, jadi kalau anda (bagi pembaca berumur 25+) *emang ada pembaca berumur 25+ baca blog inihh ? Wallahualam* Jika anda sedang nge-galau, berarti anda masih muda (Berbahagialan anda masih muda).

Dan kebanyakan mereka Nge-Galau bersama pasangannya, jika kita putus Nge-Galau, di Gantungin sama pacar Nge-Galau, Diduain Nge-Galau, ditentang oleh orang tua jangan pacar kita Nge-Galau, tau gak ? sebenarnya jika orang tua kita ngelarang kita pacaran sama pacar kita contohnya :

            Ortu                 : “Kamu gak boleh pacaran sama dia ?”

            Budi                 : “Tapi aku cinta, mah sama dia ?”

            Ortu                 : “Kamu berani ngebantah sama perinta mamah ?”

            Budi                 : “Bukan gitu mahh.. tapi .. “

            Ortu                 : “Pokonya enggak-enggak!”

Tau gak secara tidak langsung hati kita akan mempertahankan pacar kita agar tida putus!, Pada saat itu kita akan berpikir untuk tidak akan melepaskannya. Dan kita akan mencari-cari kesempatan untuk bertemu dengannya apapun resikonya. Dan ketika kita mempertahankan dengan keras, dan tenyata kita di-duain 
sudah terbayang, hati yang kita pertahankan hancur berkeping-keping.

Bukankah seharusnya orang tua itu mengizinkan kita memiliki pacar siapapun,  tapi ada batasnya dan masih berada dalam pengawasan, dan mengikuti norma-norma setempat.
Lalu bagaimana jika orang tua bertindak seperti ini :
           
            Ortu                 : “Boleh kamu pacaran tapi ada batasnya yah, sayang…”
            
            Budi                 : “Iya bu..”

Maka pada saat itu kita akan dilatih untuk berpikir dewasa yaitu “Apakah dirinya pantas bagiku ?” Dan pertanyaan itu dapat dibuktikan dengan kesetiaan cinta kita satu-sama lain terhadap pasangan kita. Kesimpulannya

Kita sedang berada dalam lautan luas bernama lautan ‘Cinta’ yang tiada bertepi, dan seharusnya orang tua membiarkan kita memilih pulau mana yang kita singgahi, dan ketika kau sudah menemukan pulau yang pas, pastikan bahwa pulau tersebut mencintai mu –Maulana Ashadi--

Rabu, 02 Mei 2012

Arti Sebuah Nama


Waiyaya!

Berhubung ini adalah post pertama gue, maka gue lebih didasari terlebih dahulu dengan pengenalan diri gue. Nama asli gue “Maulana Ashadi Noor”, tapi kebanyakan manggil gue Dika (Bukan karena gue suka ama bang Raditya Dika)(bukan juga karena muka gue kaya Raditya Dika)(dan bukan juga karena gue sama-sama punya blog).

Gue juga gak ngerti kenapa nama panggilan gue itu dari “Maulana Ashadi Noor”, jadi “Dika”. Yang jelas kata bokap dan nyokap gue, itu kepanjangan dari “Adiknya Kaka” (Terus, hubungannya ama nama ?!), biasanya orang itu contohnya “Yoyo Surnono” panggilannya “Yoyo”, “Tatang Sutisna” panggilannya “Tatang”.

Sehingga gue sendiri sering ngerepotin atas pertanyaan-pertanyaan, seperti contohnya waktu gue masuk SMP gue ditanya ama guru :

            Guru    : “Namanya siapa ade ?”

            Gue      : “Maulana Ashadi Noor bu..”

            Guru    : “Wahh.. nama panggilanya ?”

            Gue      : “Dika…”

            Guru    : “Dika ?”

            Gue      : “Iyaa bu…”

            Guru    : “Namanya ‘Maulana Ashadi Noor’ kan ?”

            Gue      : “EAAAA….”

            Guru    : “Nama panggilannya ‘Dika ?’ “

        Gue      : “Ho.oh..”

            Guru    : “Ohhh….”
            
            Gue      : *mending diem*

            Guru    : “Kok namanya ‘Maulana Ashadi Noor’ jadi ‘Dika’ Sihh ?
           
Gue      : *dalam hati : mending bu dari pada gue di sebut Nazarudin* Gak tau
  bu dari lahir juga udah disebut gitu
            
            Guru    : “Ohh….”
            
            Gue      : *langsung cabut*

Emang menyusahkan men! Asal usul nama gue “Maulana Ashadi Noor” jadi “Dika”, dan pusingnya setiap gue daftar di Sekolah-sekolahan *Teka, Esde, Esempe, dll* gue selalu di Tanya begitu. Tapi itu adalah harta dan permata yang diberikan oleh orang tua. Orang tua tidak ingin anaknya tampil negative, makannya mereka menyipkan keinginan mereka dalam sebuat “Nama”.

Yapz, setiap orang pasti punya nama, dan setiap nama pasti punya arti sendiri, contohnya Gue (Lagi) menurut Bokap gue arti “Maulana” adalah “Bangsawan dari Arab” *WoW! Keren* dan Arti “Ashadi” berasal dari kata Arab yaitu “Ashadu” atau berarti “Aku Bersaksi” dan “Noor” sendiri juga berasal dari kata Arab yaitu “Nur” yang artinya “Cahaya” jadi, “Maulana Ashadi Noor” artinya “Bangsawan dari arab yang 
bersaksi akan dirinya seperti Cahaya”.

Dari sana, kita mungkin tau, bahwa setiap orang tua menginginkan yang terbaik bagi anaknya, dan hal yang pertama untuk hal yang terbaik adalah “Memberi Nama yang Baik”, dan terkadang kita sering menyepelekan nama Orang seperti orang yang sering mencaci maki, kita sering mengejek-ejek nama seseorang dan bahkan nama orang tua temen kita (Dan emang, jika kita mengejek-ejek itu timbul rasa kepuasaan dalam hati, bener gak ?)

So, sebuah nama itu sangat berarti bagi mahluk hidup, sebab Nama-nama tersebut, memiliki arti yang dalam bagi Kita, dan hal yang pertama bagi kita yang hendak dewasa dan akan merasakan menjadi seorang Ayah dan Ibu adalah :

Memberikan Nama bagi keturunan-keturunan kita, yang baik, bagus, kelak hal yang kita inginkan bisa tercapai” –Maulana Ashadi–