Waiyaya!
Mungkin emang gue bukan orang
pengamat soal remaja, tapi gue sendiri juga seorang remaja, dan mungkin yang
namanya remaja sedang “Memantaskan” diri dengan “Cinta”, Yepz, siapa sih yang
gak kenal sama namanya “Cinta”
Mungkin memang banyak
pengertian akan cinta, bukan hanya ratusan, bahkan bisa mencapai ribuan,
mengapa ? Sebab kebanyakan orang memiliki beda pengertian, tapi memiliki satu
makna, makannya menurut gue mungkin Cinta adalah “Suatu hal yang diberikan oleh
Tuhan YME yang identik dengan rasa menyukai lawan jenisnya, (tapi terkadang
juga kepada sesama jenisnya)
Nah, karena Cinta identik
dengan menyukai lawan jenisnya (dan sesamanya) maka, ada hubungannya
dengan
“Pacar” atau “Kekasih”. Dan biasanya Pacar itu selalu menjadi “Number One”
disegala apapun, (bangun tidur inget pacar, sebelum tidur inget pacar, sebelum
makan inget pacar udah makan belom, waktu pergi keluar kota inget pacar pengen
dikasih oleh-oleh apa, waktu mau pup juga inget pacar, udah pup belom dia)
Balik lagi ke soal pacar, dan
kebanyakan pada saat remaja itu sering mengenal “Putus”, benar, setiap ada pertemuan
pasti ada perpisahan, dan sayangnya kita gak tau apa yang akan terjadi di menit
kemudian, apakah kita akan diputuskan, atau kita akan diduakan oleh sang pacar
?
Tapi, ingatlah sobat,
sebenarnya kita masih berada dalam lautan Cinta, dimana kita sedang mencari
pulau-pulau yang baik untuk kita tinggali, dan ketika kita tidak nyaman maka
kita akan mencari kembali, mencari, mencari dan mencari sampai kita mendapatkan
pulau yang kita dambakan.
Dan keterangan (atau kriteria)
seseorang selalu berbeda, kadang ada yang orang yang pengen kekasihnya pake
Mobil Sport (Ferrari GT) pengen ganteng (yang sering di plesentin jadi
“Ganguang Telinga”) pengen yang Kaya (Coba kaya apa ? Monyet ?) pengen yang
Pinter, dan maka orang yang dimaksud di atas adalah “KI JOKO BODO” (Bener gak ? Dia punya Mobil Sport, Ganteng orangnya,
dia Kaya, dan satu yang penting dia Orang Pinter) *buat lo yang kepengen punya
pacar kriteria diatas segera hubungi Ki Joko Bodo di Kontak Jodoh*
Dan banyak orang yang putus
dan mereka ada yang menanggapinya dengan Sedih, Menangis, EGP (Emang Gue
Pikirin), Watados (Wajah Tanpa Dosa),
Bahagia (soalnya bisa lepas dari ancaman Azab Setan Jahanam) ada yang Merenung
diem (Putus langsung Amnesia) ada yang “Nge-Galau”.
Yaa, itulah hubungan seorang
Remaja, dengan Pacar, dan Galau, tapi kalau kita (Remaja) Nge-galau itu benar,
sebab menurut Bapak Mario Teguh “Galau itu proses menuju kedewasaan” jadi intinya
yang sedang galau itu sedang menuju ke dewasaan, jadi kalau anda (bagi pembaca berumur
25+) *emang ada pembaca berumur 25+ baca blog
inihh ? Wallahualam* Jika anda sedang nge-galau, berarti anda masih muda (Berbahagialan
anda masih muda).
Dan kebanyakan mereka Nge-Galau
bersama pasangannya, jika kita putus Nge-Galau, di Gantungin sama pacar Nge-Galau,
Diduain Nge-Galau, ditentang oleh orang tua jangan pacar kita Nge-Galau, tau gak
? sebenarnya jika orang tua kita ngelarang kita pacaran sama pacar kita contohnya
:
Ortu : “Kamu gak boleh pacaran sama dia ?”
Budi : “Tapi aku cinta, mah sama dia ?”
Ortu : “Kamu berani ngebantah sama perinta
mamah ?”
Budi : “Bukan gitu mahh.. tapi .. “
Ortu : “Pokonya enggak-enggak!”
Tau gak secara tidak langsung hati
kita akan mempertahankan pacar kita agar tida putus!, Pada saat itu kita akan berpikir
untuk tidak akan melepaskannya. Dan kita akan mencari-cari kesempatan untuk bertemu
dengannya apapun resikonya. Dan ketika kita mempertahankan dengan keras, dan tenyata
kita di-duain
sudah terbayang, hati yang kita pertahankan hancur berkeping-keping.
Bukankah seharusnya orang tua itu
mengizinkan kita memiliki pacar siapapun, tapi ada batasnya dan masih berada dalam pengawasan,
dan mengikuti norma-norma setempat.
Lalu bagaimana jika orang tua bertindak
seperti ini :
Ortu : “Boleh kamu pacaran tapi ada batasnya
yah, sayang…”
Budi : “Iya bu..”
Maka pada saat itu kita akan dilatih
untuk berpikir dewasa yaitu “Apakah dirinya pantas bagiku ?” Dan pertanyaan itu
dapat dibuktikan dengan kesetiaan cinta kita satu-sama lain terhadap pasangan kita.
Kesimpulannya
“Kita sedang berada dalam lautan luas bernama lautan ‘Cinta’ yang tiada bertepi,
dan seharusnya orang tua membiarkan kita memilih pulau mana yang kita singgahi,
dan ketika kau sudah menemukan pulau yang pas, pastikan bahwa pulau tersebut mencintai
mu” –Maulana Ashadi--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar