Kamis,
25 Oktober, kebetulan aku berada dikelas Chemistry 1 dimana aku dan yang lain
sedang membahas tentang sebuah ikatan kimia. Mungkin yang sekarang sedang
ngebahas ikatan ion. Wanita
cantik itu menjelaskan bahwa ikatan ion di pengaruhi akan eleketron valensi
pada setiap atom unsur, yang lebih disingkat ‘eval’. Seketika temanku berkata
“..Jadi kau yang menentukan kelas kita, Wildan karena kau-lah absen terakhir di
kelas kita.”
Well,
pembelajaran itu memang harus dibarengi dengan canda dan tawa, coz’ dengan itu,
kemampuan kita memahami lebih besar, ketimbang kita serius dan hanya diam saja
yang ngebuat leher pada pegal-pegal karena tegang. Banyak
temanku yang menanggapi pernyataan itu dengan ketawa atau hanya senyum-senyum
saja. But, hanya aku yang tidak menanggapi pernyataan itu, yang ada hanyalah
perkataan perempuan muda yang polos itu mengiang di telingaku.
Yang
terakhir, The last .. ?
Kenapa
ikatan ion dipengaruhi akan electron terluar sub-kulit atau elektron valensi ?
Entahlah, diriku bukan seorang peneliti atom, seperti John Dalton, atau Neils
Bohr
****
Memang
benar, seseorang akan disimpulkan bahwa ia baik atau benarnya tergantung dari
hasil akhir dari kejadian yang ia lakukan. Misalkan,
saya di test bermain gitar dan mendapatkan nilai 90 sedangkan kriteria
kelulusannya adalah 76 maka dari hasil akhir itu saya dikatan lulus.
Tapi,
sebaliknya jika hasil test gitar saya adalah 50 dan kriteria kelulusannya 76,
maka dari hasil akhir itu saya bisa dikatana bahwa saya tidak lulus. Akhir
dari suatu kegiatan bagaikan kita menulis suatu tulisan diatas kertas putih.
Awalnya bagaimana, konflik ceritanya seperti apa, alurnya begini-begitu, dan
diakhiri dengan “Happy-end”
Tapi
tidak semua yang kita harapkan akan berakhir sesuai dengan yang kita harapkan.
Yap, kehidupan tidak selalu lurus sebagai jalan tol, tapi kadang kala, kita
melewati jalan yang menanjak, menurun, tikungan tajam, bahkan ada yang licin
pula.
Semuanya
penyebab tadi mampu membuat kita jatuh ke dasar jurang yang disebut kesedihan.
Semakin kita terjatuh, semakin kita terbiasa akan konflik yang sama yang
mungkin akan kita hadapi dan jumpai kelak, dan agan mencegahar agar kita tidak
terjatuh kembali.
Kehidupan
manusia tidak selalu berakhir mulus sesuai harapan kita, tapi kita sebagai
mahluk berakal perlu mengusahakan agar kehidupan ini dengan harapan kita, walau
tidak mulus tapi sesuai dengan keinginan. Dipenghujung
waktu pembelajar, wanita itu berdiri seraya berkata “..Atom melepaskan electron
atau menerima electron untuk stabil atau sama seperti gas mulia yang bermuatan
elektron valensi 8”
Diri
ini memancarkan senyuman penuh arti.
“Bila atom stabilnya 8, tapi manusia
stabilnya jika ia mampu mendapatakan apa yang ia usahakan sepenuh jiwa, sepenuh
raga, sepenuh hatim untuk hidup bahagia disini sekarang, atau disana masa
depan”
Ini pernyataan saya ? Penyataan anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar