Minggu, 26 Agustus 2012

Yang Berharga

Yang Berharga...

"Berapa harganya ? Apakah sangat tinggi ?" tanya pria muda tersebut kepada lelaki tua yang bungkuk,

 "Yaa sangatlah berharga, bagiku"

"Apa itu ? Tunjukanlah ?"

Lelaki tua itu tersenyum rahasia, ia berjalan-jalan tanpa arah dan tujuan. Pria muda itu terlihat bingung melihat tingkah lelaki bungkuk yang rambutnya sudah memutih dimakan usia, ingin ia tanyakan apa maksud lelaki tua itu, tapi ia hanyalah memerhatikannya. Tepat didepan laut lelaki tua itu berhenti, dan duduk di kursi kayu yang sudah seusia dirinya.

"Apa yang berharga bagimu, anak muda ?"

"Yang berharga bagiku ?"

"Yaa.."

"Kau lihat, aku yang bergelimbang harta dan kekayaan serta kepintaraan sangat memiliki banyak barang yang berharga.."

"Benarkan ?"

"Yaa.. tentu saja"

"Sebutkanlah.."

"Kau lihat mobil disana,"

Lelaki itu mengangguk kecil sambil melihat kearah yang ditunjuk oleh pria muda itu.

"Kau lihat Castle di bukit itu"

Lelaki itu melakukan hal yang sama.

Pria muda itu dengan gerilyanya berkata ini-itu, tetapi jawaban lelaki tua itu hanyalah mengangguk-mengangguk dan mengangguk. Pria muda itu terlihat kesal akan tingkah lelaki itu yang sama akan semua hal yang berharganya.

Dengan nada kesal pria muda itu berkata "Aku sudah menyebutkan dan menunjukan semuanya yang berharga bagiku, sekarang tunjukanlah dan sebutkanlah yang berharga bagimu"

Pria tua itu menatap wajah lelaki muda itu dalam-dalam. lalu berdiri menghadap bulan purnama yang bersinar.

"Dulu diriku sama denganmu, penuh dengan gelimbang harta dan kekayaan, dan yang berharga bagiku sama halnya layaknya dengan dirimu, mobil, rumah, perhiasaan, adalah hal yang berharga bagiku, tapi ketika sekarang diriku sudah dimakan usia aku berpikir yang berharga bagiku bukan lah itu semua.."

"Apa itu ?"

"Yang pertama paling berharga bagiku adalah, Waktu, Cinta, dan Karunia Tuhan"

Pria muda itu tampak bingung dan tidak mengerti apa yang lelaki tua itu jelaskan.

"Sekarang umurku sudah tua, dan kematian siap menjemputku kapan saja, diriku ingin sekali mengulang ke masa lalu, diriku mengingat dimana diriku pergi ke Club malam, berpesta pora bersama teman-teman, menghamburkan uang, pergi tanpa seizin ayah dan ibuku, dan selalu membuat mereka kesal."

"Cinta, dulu diriku sangat kaya bahkan wanita banyak yang mau menjadi kekasih ku sampai aku menikah, waktu itu aku menikahi wanita berumur lebih muda 10 tahun dariku, ia sangat cantik, tapi sekarang diriku ditinggalkan oleh nya dan oleh anak-anakku, mereka semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing, berpesta pora dan bermain di club malam"

"Dan yang terakhir mungkin diriku tidak akan seperti ini, kalau tidak di izinkan oleh Tuhan untuk menikmati hidup ini, Ketika diriku bernapas, ketika diriku melihat bulan purnama yang memancarkan indahnya sinar bulan, menerangi hidupku ini"

Pria itu memandang lelaki muda itu tanpa sepatah kata.

"Bagaimana pendapatmu wahai anak muda ?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar